makalah "Dualisme Otak"

KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim
Alhamdulillah, Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas keyakinan yang telah ditumbuhkan di dalam diri saya dalam menyusun jurnal ini. Jika tidak, mungkin hingga saat ini saya hanya bisa diam terpaku memandangi setumpuk buku yang akan saya baca untuk dijadikan jurnal.
Dalam jurnal ini yang berjudul “DUALISME OTAK” disajikan 3 pembahasan  mengenai otak yaitu DUA SISI OTAK, 4 BAGIAN OTAK, dan CARA OTAK MENYIMPAN INFORMASI. Otak manusia adalah struktur pusat pengaturan yang memiliki volume sekitar 1.350cc dan terdiri atas 100 juta sel saraf atau neuron. Otak mengatur dan mengkordinir sebagian besar, gerakan, perilaku dan fungsi tubuh homeostasis seperti detak jantung, tekanan darah, keseimbangan cairan tubuh dan suhu tubuh. Otak manusia bertanggung jawab terhadap pengaturan seluruh badan dan pemikiran manusia. Oleh karena itu terdapat kaitan erat antara otak dan pemikiran. Otak dan sel saraf didalamnya dipercayai dapat memengaruhi kognisi manusia. Pengetahuan mengenai otak memengaruhi perkembangan psikologi kognitif. Otak juga bertanggung jawab atas fungsi seperti pengenalan, emosi. ingatan, pembelajaran motorik dan segala bentuk pembelajaran lainnya.
Tiada gading yang tak retak, tiada tulisan dan jurnal yang sempurna, untuk itu kritikan dan sumbang saran demi kesempurnaan “Jurnal Dualisme Otak” pada pembelajaran selanjutnya sangatlah diharapkan. Semoga jerih payah penyusun dan para penyumbang saran menjadi amal jariyah dan bermanfaat bagi kemaslahatan umat dan karenanya semoga Allah SWT membalas jasa dan ketulusan kita semua, Amin ya Rabbal Alamiin.
                                                                                    Makassar; Oktober 2011

                                                                                Hj. Siti Hardiyanti Baharuddin
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL…………………………………………………………………………………………………`1
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………………………..... 2
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………………………. 3
REFERENSI INTERNET – DUALISME OTAK
A.      DUA SISI OTAK………………………………………………………………………………………………….. 4
B.      4 BAGIAN OTAK………………………………………………………………………………………………… 10
C.      CARA OTAK MENYIMPAN INFORMASI………………………………………………………………. 15
REFERENSI BUKU – DUALISME OTAK
A.      DUA SISI OTAK……………………………………………………………………………………………………. 18
B.      4 BAGIAN OTAK…………………………………………………………………………………………………. 20
C.      CARA OTAK MENYIMPAN INFORMASI……………………………………………………………….. 21
KESIMPULAN DAN SARAN………………………………………………………………………………………. 29
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………………………. 30
DAFTAR SITUS REFERENSI……………………………………………………………………………………….. 31
REFERENSI INTERNET
A.   DUA SISI OTAK
1.      OTAK KIRI DAN OTAK KANAN
Sebenarnya, kita tidak memiliki satu otak, melainkan dua, yaitu otak kiri dan otak kanan. Kedua otak tersebut secara biologis strukturnya identik dan bekerjasama secara harmonis.
Setiap otak terdiri atas berjuta-juta sel yang mirip bayi bergurita lengkap dengan lengan-lengannya yang panjang, menjangkau dan menghubungkannya dengan sel-sel yang lain. Kedua otak tersebut fungsinya sangat berbeda dan mengatur bagian tubuh yang berbeda pula.
Otak kiri mengendalikan tubuh bagian kanan dan otak kanan mengendalikan tubuh bagian kiri. Luka pada otak kiri dapat menyebabkan kelumpuhan pada tubuh bagian kanan dan sebaliknya.
Sesungguhnya didalam otak kita, ada sepuluh hingga lima belas milyar sel otak dan didalam sepuluh atau lima belas milyar sel otak tersebut ada ribuan tentakel lagi didalamnya dan didalam setiap tentakel itu sendiri terdapat ribuan tonjolan (mirip bantalan penghisap) yang mana dari hubungan yang terbentuk oleh reaksi lembut elektrokimia antar tonjolan-tonjolan inilah yang menunjukkan tingkat intelektualitas atau kemampuan seseorang.
Penelitian intensif di Universitas California yang mempelajari tentang otak kiri dan otak kanan telah mengungkapkan bahwa masing-masing otak tersebut mengendalikan aktivitas intelektual yang berbeda, dari yang benar-benar kreatif dan imajinatif sampai yang paling logis dan kuantitatif. Dimana akhirnya didapatkan kesimpulan bahwa orang yang semata-mata menggunakan salah satu sisi otak saja seringkali mengalami kesulitan dalam menggunakan sisi otak yang lainnya. Akibatnya menjadi orang yang berpikir dengan dimensi tunggal dan sangat subyektif.
Pesan :
Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui. -Qs. 36 Yaasin :36
Beberapa fungsi dari otak kiri adalah menangani angka, susunan, logika, organisasi dan hal lain yang memerlukan pemikiran rasional, beralasan dengan pertimbangan yang deduktif dan analitis. Otak kiri terbiasa dengan hal-hal yang bersifat matematis dan ilmiah, ia memfokuskan diri pada garis dan rumus, sebaliknya mengabaikan kepelikan tentang warna dan irama.
Adapun beberapa fungsi otak kanan adalah mengurus dimensi yang berbeda seperti mimpi, berkhayal, warna, musik, ritme dan proses pemikiran lain yang memerlukan kreativitas, imajinasi yang hidup, orisinalitas, daya cipta dan bakat artistik. Pemikiran otak kanan tidak begitu tegang, kurang terikat oleh parameter ilmiah dan matematis, dia lebih fokus pada rupa dan bentuk, warna-warni dan kelembutan, sebaliknya mengabaikan ukuran dan dimensi.
Pengungkapan ilmiah tentang struktur dan fungsi otak manusia ini penting bagi siapa saja yang memerlukan keyakinan tentang kemampuan alami otak. Sebenarnya baik kemampuan ilmiah maupun kemampuan artistik tidaklah terpisah antara satu dengan yang lain. Sebaliknya, setiap orang pasti didalam dirinya memiliki potensi untuk mengembangkan kemampuannya dikedua kategori proses pemikiran ini.
Anda bisa bersifat ilmiah atau artistik, tetapi lebih baik lagi bila anda bersifat keduanya. Anda hanya perlu mengembangkan kekuatan otak and dengan semestinya. Yang lebih penting adalah suatu kenyataan bahwa sekarang anda dapat diyakinkan bila pada dasarnya tidak ada manusia yang disebut sebagai orang bodoh.
Setiap orang memiliki kemampuan didalam dirinya untuk menjadi jenius dan cerdas.
Bahan bakunya yaitu kemampuan, kapasitas dan potensi ada didalam diri setiap orang. Dia harus dikembangkan, karena potensi ini harus diwujudkan dan dipelihara untuk prestasi yang luar biasa. Ini adalah kenyataan, bukan opini. Dan siapapun tidak perlu percaya jika seseorang menyebut anda bodoh, bebal atau keras kepala.
Pesan :
Semua manusia memiliki fitrah yang sama, sesuai hadis Nabi :
Dari Abu Hurairah, sesungguhnya Rasulullah Saw bersabda :” Tidak seorang anakpun, melainkan dia dilahirkan dalam keadaan fitrah.”
- Riwayat Ahmad, Bukhari dan Muslim
Dan firman Allah :    
Maka hadapkanlah dirimu dengan lurus terhadap agama menurut fitrah Allah yang telah menciptakan fitrah itu pada manusia. -Qs. ar-Rum 30:30
Dan sungguh Kami telah memuliakan anak-anak Adam, dan Kami anugerahi mereka kendaraan didarat maupun dilautan, lalu Kami beri rezeki kepada mereka dari yang baik-baik, dan Kami lebihkan mereka dari kebanyakan makhluk yang Kami ciptakan.- Qs. al-Israa’ 17:70
Apakah mereka tidak berjalan di muka bumi ? padahal mereka mempunyai hati yang dengan hati itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar; Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada. – Qs. 22 al-Hajj : 46
Mengajar haruslah melibatkan otak kiri dan kanan siswanya. Jika tidak melibatkan kedua fungsi otak itu, ketidakseimbangan akan terjadi bagi diri siswa. Potensi salah satu otak itu akan lemah dan semakin lemah. Untuk itu, semua guru/dosen/trainer ketika mengajar haruslah menggunakan strategi pelibatan otak kiri dan kanan siswanya.
Otak manusia dibagi menjadi dua bagian yaitu otak kanan dan otak kiri dengan fungsi yang berbeda. Otak kanan diidentikkan tentang kreativitas, persamaan, khayalan, kreativitas, bentuk atau ruang, emosi, musik dan warna, berpikir lateral, tidak terstruktur, dan cenderung tidak memikirkan hal-hal yang terlalu mendetail. Sedangkan otak kiri biasa diidentikkan dengan rapi, perbedaan, angka, urutan, tulisan, bahasa, hitungan, logika, terstruktur, analitis, matematis, sistematis, linear, dan tahap demi tahap.
Perbedaan teori fungsi otak kanan dan otak kiri telah populer sejak tahun 1960. Seorang peneliti bernama Roger Sperry menemukan bahwa otak manusia terdiri dari 2 hemisfer (bagian), yaitu otak kanan dan otak kiri yang mempunyai fungsi yang berbeda. Atas jasanya ini beliau mendapat hadiah Nobel pada tahun 1981. Selain itu dia juga menemukan bahwa pada saat otak kanan sedang bekerja maka otak kiri cenderung lebih tenang, demikian pula sebaliknya.
Otak kanan berfungsi dalam perkembangan EQ (Emotional Quotient), seperti hal persamaan, khayalan, kreativitas, bentuk atau ruang, emosi, musik dan warna. Daya ingat otak kanan bersifat panjang (long term memory). Bila terjadi kerusakan otak kanan misalnya pada penyakit stroke atau tumor otak, maka fungsi otak yang terganggu adalah kemampuan visual dan emosi misalnya.
Otak kiri berfungsi sebagai pengendali IQ (Intelligence Quotient) seperti hal perbedaan, angka, urutan, tulisan, bahasa, hitungan dan logika. Daya ingat otak kiri bersifat jangka pendek (short term memory). Bila terjadi kerusakan pada otak kiri maka akan terjadi gangguan dalam hal fungsi berbicara, berbahasa dan matematika.
Walaupun keduanya mempunyai fungsi yang berbeda, tetapi setiap individu mempunyai kecenderungan untuk mengunakan salah satu belahan yang dominan dalam menyelesaikan masalah hidup dan pekerjaan. Setiap belahan otak saling mendominasi dalam aktivitas namun keduanya terlibat dalam hampir semua proses pemikiran.

Berdasarkan kekuatan fungsi masing-masing, berarti, kedua fungsi otak manusia itu sangat diperlukan dalam menghadapi hidup. Begitu pula, bagi siswa, pembiasaan penggunaan kedua fungsi otak itu sangat bermanfaat dalam perjalanan dirinya menuju kedewasaan. Dengan begitu, guru/dosen/Trainer dalam mengajar di kelas, metode apapun yang digunakan, sebaiknya berbasis otak kanan dan kiri.
Doug Hall mengatakan, dominasi kerja otak orang mempengaruhi kepribadian :
Si otak kanan : humoris, simple, menyenangkan, boros, lebih percaya intuisi, berantakan-kacau, ede = ekspresi diri, lebih memilih perasaan sebagai solusi masalah, suka bertualang, bermimpi besar, tukang sorak, “pelanggar aturan”, bebas, spontan.

Si otak kiri : serius, rumit, membosankan, hemat, lebih percayai fakta, rapi-terorganisir, ide = profitabilitas, lebih memilih keilmuan, hati-hati, berpengetahuan umum, pendukung diam, pembuat aturan, konservatif, mudah ditebak.
Kasus 1 :
Dr. Makoto Shichida, seorang spesialis perkembangan anak balita, dalam bukunya Right Brain Education in Infancy menjelaskan sebuah hasil studi di Nippon Medical Center oleh Prof. Shinagawa terhadap seorang anak yang bernama Yuka Hatano. Yuka Hatano adalah seorang juara dunia menghitung cepat, yang mampu menghitung 16 digit soal LEBIH CEPAT daripada kalkulator ! Ketika Yuka melakukan perhitungan tersebut, melalui PET scan terlihat bahwa yang mengendalikan fungsi otaknya adalah otak kanan bagian belakang. Di sekolah Shichida, saya (Shinagawa) melihat bagaimana anak-anak SD mampu membaca 1 jilid buku hanya dalam waktu 3-5 menit saja, dan dia tahu persis apa isi buku yg dibacanya. Menurutnya, dia seperti memotret atau men-dowload tiap-tiap halaman buku tsb, dan ketika ditanya, dia akan membuka tiap-tiap halaman bukunya di dalam otaknya untuk mencari jawabannya dengan cepat.
Kasus 2:
Para siswa SD, SMP, sampai SMA menggunakan mungkin sampai 6 jam waktunya belajar di sekolah dan PR per hari dan ikut les/bimbingan belajar. Mereka ini terfokus belajar dengan memanfaatkan otak kiri, misalnya mereka belajar matematika, fisika, kimia, biologi, sejarah, bahasa, dan lain-lain. Mereka ini diajarkan menggunakan logika dan belajar dengan cara yang runut (sekuensial). Amat jarang mereka belajar bagaimana menggunakan intuisi dan imajinasi.
Katakanlah mereka belajar di SD selama 6 tahun, di SMP selama 3 tahun, dan di SMA selama 3 tahun. Jadi selama 12 tahun, mereka rata-rata menggunakan waktu 6 jam per hari. Jika satu minggu mereka belajar selama 5 hari di sekolah. Dan ada 4 minggu per bulan, serta belajar efektif di sekolah selama 9 bulan per tahun, maka dari SD sampai SMA mereka belajar menggunakan otak kiri selama:
6 jam/hari x 5 hari/minggu x 4 minggu/bulan x 9 bulan/tahun x 12 tahun = 12.960 jam. Pertanyaannya adalah berapa lama pola pembelajaran yang memanfaatkan otak kanan?

Mana yang dulu digunakan : Otak Kanan atau Otak Kiri?
Anda si Otak Ekstrem Kanan atau Si Ekstrem Otak Kiri atau Si Otak Seimbang? Mana dulu yang sebaiknya digunakan, Otak Kanan dulu baru Otak Kiri atau sebaliknya? Ingat cerita : bagaimana awalnya Archimides mengungkap tentang massa jenis? Mana dulu yang digunakan Archimides otak kanan atau otak kirinya? Bagaimana awalnya Newton mengungkap tentang gravitasi? Mana dulu yang digunakan Newton, otak kanan atau kiri? Bagaimana awalnya Einstein dengan teori relativitasnya? Mana dulu yang digunakan Einstein, otak kanan atau otak kiri? Atau ide menjual air di negeri yang penuh air (AQUA) oleh Tirto Utomo? Mana yang digunakan Tirto Utomo, otak kanan atau otak kirinya? Ketika dia menjual air minum 250 mm seharga Rp 500,00; sementara PDAM menjual air bersih seribu liter seharga Rp 2 ribu?
Ingat cerita George Eastment, pendiri Eastment Kodak, menyatakan bahwa merek "Kodak" yang melegenda itu, huruf "K", muncul secara intuitif. Sam Walton, pendiri Walt Mart, menggunakan intuisinya ketika mendirikan sebuah toko pada tahun 1962, kini dia memiliki 1.300 toko. John Mihalasky dan E Douglas Dean menemukan bahwa 80% CEO yang sukses memiliki intuisi di atas rata-rata.

B.   4 BAGIAN OTAK
Otak (bahasa Inggris: encephalon) adalah pusat sistem saraf (bahasa Inggris: central nervous system, CNS) pada vertebrata dan banyak invertebrata lainnya.
Otak manusia adalah struktur pusat pengaturan yang memiliki volume sekitar 1.350cc dan terdiri atas 100 juta sel saraf atau neuron. Otak mengatur dan mengkordinir sebagian besar, gerakan, perilaku dan fungsi tubuh homeostasis seperti detak jantung, tekanan darah, keseimbangan cairan tubuh dan suhu tubuh. Otak manusia bertanggung jawab terhadap pengaturan seluruh badan dan pemikiran manusia. Oleh karena itu terdapat kaitan erat antara otak dan pemikiran. Otak dan sel saraf didalamnya dipercayai dapat memengaruhi kognisi manusia. Pengetahuan mengenai otak memengaruhi perkembangan psikologi kognitif. Otak juga bertanggung jawab atas fungsi seperti pengenalan, emosi. ingatan, pembelajaran motorik dan segala bentuk pembelajaran lainnya.
Otak terbentuk dari dua jenis sel: glia dan neuron. Glia berfungsi untuk menunjang dan melindungi neuron, sedangkan neuron membawa informasi dalam bentuk pulsa listrik yang di kenal sebagai potensi aksi. Mereka berkomunikasi dengan neuron yang lain dan keseluruh tubuh dengan mengirimkan berbagai macam bahan kimia yang disebut neurotransmiter. Neurotransmiter ini dikirimkan pada celah yang dikenal sebagai sinapsis. Avertebrata seperti serangga mungkin mempunyai jutaan neuron pada otaknya, vertebrata besar bisa mempunyai hingga seratus miliar neuron.
Neuron otak mengandung dua jenis asam lemak PUFA (bahasa Inggris: polyunsaturated fatty acids), yaitu asam arakidonat (AA) dan asam dokosaheksaenoat (DHA) yang terletak pada posisi sn2 dari molekul fosfogliserida dalam membran sel neuron.[2] PUFA dapat terlepas dari fosfogliserida oleh stimulasi fosfolipase PLA-2. Molekul AA yang terlepas akan diproses oleh enzim siklo oksigenase menjadi prostaglandin dan tromboksana, atau diproses oleh enzim 5-lipo oksigenase menjadi lipoksin. Baik AA maupun DHA dapat diproses oleh enzim lipo oksigenase guna membentuk senyawa turunan hidroksi dan leukotriena.

EMPAT BAGIAN OTAK

Otak kita mempunyai otak yang relatif cukup besar, memiliki berat sekitar 1.5 kilogram. Otak manusia terdiri dari air 78%, sedikit lemak yaitu 10% dan protein 8%.

Empat bagian otak:
a.      Otak Besar (Cerebrum) terdiri atas empat bagian utama yang disebut lobe/lobus. Keempat bagian lobus tersebut adalah ;
Jbagian belakang (Lobus occipetal) yang bertanggung jawab pada penglihatan
Jbagian depan (Lobus frontal) yang punya andil terhadap tindakan yang disengaja seperti memberi penilaian, kreativitas, menyelesaikan masalah, dan merencanakan.
JLobus parietal, memproses sesuatu yang berhubungan dengan sensori yang lebih tinggi dan fungsi-fungsi bahasa.
JLobus temporal bertanggung jawab terhadap pendengaran, memori, pemaknaan, dan bahasa, meskipun ada beberapa fungsi yang saling tumpang tindih antara masing-masing lobus ini.


b. Otak Tengah atau Sistem Limbik
Bagian ini adalah bagian yang menyumbang sekitar 20% dari seluruh volume otak yang bertanggung jawab atas tidur, emosi, atensi, pengaturan bagian tubuh, hormon, seksualitas, penciuman, dan produksi kimiawi otak.
c. cerebellum (otak kecil)
Terdapat di di bagian bawah belakang otak tengah. Bertanggung jawab atas bebeapa aspek seperti keseimbangan, postur, gerakan motorik, musik, dan kognisi.
d. Sel-Sel Otak
Kita memiliki dua macam sel otak yaitu sel glial dan neuron. Sel glial dikenal sebagai interneuron, tidak memiliki badan sel, dan sekitar sepuluh kali lebih terpusat dalam otak dibandingkan sel neuron. Peran yang ditugaskan pada sel glial merupakan tugas-tugas multirupa dan meliputi produksi mielin bagi akson, pendukung struktural bagi penghalang darah otak, transportasi nutrien, dan pengaturan sistem imun.
Neuron berfungsi normal secara terus menerus menyalakan, mengintegrasikan, dan mengolah informasi, sepanjang celah mikroskopik yang disebut sinapsis, yang menghubungkan antara satu sel dengan sel lain.
BAGAIMANA OTAK BELAJAR?
1.      Mencerna Pembelajaran
Pembelajaran secara fisik dapat mengubah otak. Ketika otak menerima stimulus dalam bentuk apa pun, proses komunikasi dari sel ke sel diaktifkan. Semakin baru dan menantang stimulinya, akan semakin baik, otak mengaktifasi jalur barunya. Namun jika stimuli itu dipertimbangkan, sebagai sesuatu yang tidak berarti bagi otak, maka informasi tersebut akan mendapatkan prioritas rendah dan hanya akan menyisakan jejak yang lemah. Jika otak merasakan sesuatu yang cukup penting untuk ditempatkan dalam memori jangka panjang, maka potensi memoripun terjadi. Kesepakatan yang ada sampai hari ini adalah bahwa peta kognitif bukan sepenuhnya berasal dari alam, tetapi merupakan pengaruh mutual yang dinamis dari keduanya. Gen tidak membentuk pola pembelajaran, jika seorang anak dilahirkan dengan gen dari seorang yang jenius, tetapi dibesarkan dalam lingkungan yang tidak di perkaya, kesempatan baginya untuk menjadi  jenius menjadi rendah.
2.      Faktor-Faktor Pembelajaran
Peserta didik datang ke sekolah bukan dengan “lembaran kosong”, tetapi dengan bank pengalaman otak yang sangat disesuaikan. Peta kognitif mereka sudah merupakan refleksi sesuatu yang jauh lebih besar daripada sekedar nilai tes yang mereka terima di kelas sebelumnya. Bahkan sejak usia prasekolah, otak seorang pebelajar sudah terbentuk dengan pengaruh yang sangat banyak termasuk lingkungan rumah, adik kakak, keluarga jauh, teman bermain, gen, trauma,stres, lupa, kekerasan, ritual dan pengharapan budaya, kesempatan-kesempatan pengayaan, penyertaan primer serta gaya hidup. Kesulitan yang berkepanjangan juga merupakan faktor  lainya yang membawa dampak negatif pada fungsi otak. Disisi lain pengalaman menyenangkan menstimulasi pelepasan kimiawi (neurotransmiter) yang dapat mengembangkan pengalaman belajar.
3.      Tahap-Tahap Pembelajaran
a.      Tahap Prapemaparan atau persiapan memberikan kerangka kerja bagi pembelajaran baru dan mempersiapkan otak pebelajar dengan koneksi yang memungkinkan. Tahap ini meliputi sebuah tinjauan terhadap subjek dan sebuah presentasi  visual dari topik terkait.
b.      Tahap Akuisisi dapat di capai baik melalui sarana langsung seperti penyediaan lembar informasi atau sarana tidak langsung, seperti menempatkan visual-visual yang terkait.
c.       Tahap Elaborasi yaitu mengeksplorasi interkoneksi dari topik-topik tersebut dan mendorong terjadinya pemahaman lebih dalam.
d.      Tahap Formasi memori yaitu pembelajaran yang merekatkan supaya apa yang telah dipelajari pada hari Senin masih tetap ada pada hari Selasa.
e.      Tahap Integrasi fungsional yaitu mengingatkan kita untuk menggunakan pembelajaran baru tersebut supaya ia semakin di perkuat dan di perluas.
4.      Aktivasi Pembelajaran
Aktivasi pembelajaran adalah istilah untuk menggambarkan cara-cara yang digunakan agar sebuah pembelajaran dapat berjalan sacara aktif dan lancar. Pembelajaran dikatakn aktif jika sang pembelajar sebagai subjek utama terlebih dahulu memahami dan memiliki perasaan cinta atau suka terhasap sebuah pembelajaran. Tapi, itu semua bukanlah hal yang sederhana. Untuk membuat sang pembelajar aktif, guru tak boleh menciptakan sebuah keheningan yang dipaksakan dan jangan terlalu yakin bahwa sebuah lingkungan yang hening dan terkontrol adalah hal yang baik bagi para pembelajar dalam kegiatan pembelajaran. Karena 50% dari mereka membutuhkan mobilitas yang lebih luas ketika sedang belajar. Aksi dan gerakan dapat memainkan peranan penting dalam belajar dan informasi baru. Sehingga seorang guru harus cepat bertindak dan introspeksi ketika pembelajar sekiranya tak punya atensi, energi, dan ketertarikan, kemungkinan karena mereka membutuhkan kesempatan pembelajaran aktif serta stimulasi kinestetik. Jadi, pembelajaran tidak harus selalu serius dan menegangkan. Guru dapat sesekali malakukan refreshing dengan mengajak para pembelajar melakukan gerakan-gerakan sederhana dan menyenangkan sehingga dapat merelaksasikan otot-otot dan saraf-saraf yang tegang atau memberi kesempatan atau jeda waktu untuk makan dan minum kepada para pembelajar. Dengan demikian dalam kelas akan terjadi sirkulasi dan menjaga agar pembelajar yang aktif tetap senang sehingga pelaksanaan pembelajaran dapat berlangsung aktif dan lancar.
C.    CARA OTAK MENYIMPAN INFORMASI
MENYIMPAN INFORMASI SEPERTI CARA KERJA OTAK DENGAN PETA PIKIRAN
Peta pikiran adalah metode mempelajari konsep yang ditemukan oleh Tony Buzan. Konsep ini didasarkan pada cara kerja otak kita menyimpan informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa otak kita tidak menyimpan informasi dalam kotak-kotak sel saraf yang berjejer rapi melainkan dikumpulkan pada sel-sel saraf yang bercabang-cabang yang apabila dilihat sekilas akan tampak seperti cabang-cabang pohon.
Dari fakta tersebut maka disimpulkan apabila kita juga menyimpan informasi seperti cara kerja otak, maka akan semakin baik informasi tersimpan dalam otak dan begitu pula dengan hasil akhirnya, maka proses belajar akan semakin mudah.
Dari penjelasan di atas, bisa disimpulkan cara kerja peta pikiran adalah menuliskan tema utama sebagai titik tengah dan memikirkan cabang-cabang atau tema-tema turunan yang keluar dari titik tengah tersebut kemudian mencari hubungan antara tema turunan. Itu berarti setiap kali kita mempelajari suatu hal maka fokus kita diarahkan pada apakah tema utamanya, unsur-unsur penting dari tema utama yang sedang dipelajari, pengembangan dari setiap unsur penting tersebut dan mencari hubungan antara setiap unsur. Dengan cara ini maka kita bisa mendapatkan gambaran hal-hal apa saja yang telah kita ketahui dan area mana saja yang masih belum dikuasai dengan baik.



Beberapa hal penting dalam membuat peta pikiran ada di bawah ini, yaitu:
1.      Pastikan tema utama terletak di tengah-tengah
Contohnya, apabila kita sedang mempelajari pelajaran sejarah kemerdekaan Indonesia, maka tema utamanya adalah: Sejarah Indonesia.
2.   Dari tema utama, akan muncul tema-tema turunan yang masih berkaitan dengan tema utama
Dari tema utama “Sejarah Indonesia”, maka tema-tema turunan dapat terdiri dari periode, wilayah, bentuk perjuangan , dan lain-lain.
3.      Cari hubungan antara setiap tema dan tandai dengan garis, warna atau simbol
Dari setiap tema turunan pertama akan muncul lagi tema turunan kedua, ketiga dan seterusnya. Maka langkah berikutnya adalah mencari hubungan yang ada antara setiap tema turunan. Gunakan garis, warna, panah atau cabang, dan bentuk-bentuk simbol lain untuk menggambarkan hubungan antara tema-tema turunan tersebut.
Pola-pola hubungan ini akan membantu kita memahami topik yang sedang kita baca. Selain itu peta pikiran yang telah dimodifikasi dengan simbol dan lambang yang sesuai dengan selera kita, akan jauh lebih bermakna dan menarik dibandingkan peta pikiran yang “miskin warna”.
4.      Gunakan huruf besar
Huruf besar akan mendorong kita untuk hanya menuliskan unsur-unsur penting saja di peta pikiran. Selain itu, membaca suatu kalimat dalam gambar akan jauh lebih mudah apabila dalam huruf besar dibandingkan huruf kecil. Penggunaan huruf kecil bisa diterapkan pada unsur-unsur yang sifatnya menjelaskan unsur kunci.
5.      Buat peta pikiran di kertas polos dan hilangkan proses edit
Ide dari peta pikiran adalah agar kita berpikir kreatif. Karenanya gunakan kertas polos dan jangan mudah tergoda untuk memodifikasi peta pikiran pada tahap-tahap awal. Karena apabila kita terlalu dini melakukan modifikasi pada peta pikiran, maka sering kali fokus kita akan berubah sehingga menghambat penyerapan pemahaman tema yang sedang kita pelajari.

6.      Sisakan ruangan untuk penambahan tema
Peta pikiran yang bermanfaat biasanya adalah yang telah dilakukan penambahan tema dan modifikasi berulang kali selama beberapa waktu. Setelah menggambar peta pikiran versi pertama, biasanya kita akan menambahkan informasi, menulis pertanyaan atau menandai unsur-unsur penting. Karenanya selalu sisakan ruang di kertas peta pikiran untuk penambahan tema. 
REFERENSI BUKU
A.   DUA SISI OTAK
OTAK KIRI DAN OTAK KANAN
Berdasarkan hasil penelitian Profesor Roger Sperry ( California ), otak manusia terbagi menjadi dua belahan yaitu belahan kiri dan belahan kanan. Setiap belahan atau hemisfer memiliki fungsi yang berbeda. Walaupun demikian, keduanya saling mendukung. Hasil temuan awal dari Sperry menunjukkan bahwa kedua belahan otak (kiri dan kanan) cenderung mempunyai daerah yang menjadi pusat fungsi intelektual utama. Otak kiri lebih dominan pada suatu hal yang menyangkut logika, tulisan, angka, urutan, kelinieran, kebakuan, data, dan analisis. Otak kanan lebih dominan pada sesuatu hal yang menyangkut imajinasi, emosional, keinginan, kebebasan, warna, musik, bentuk, dan kreativitas.
Walaupun setiap belahan otak dominan dalam aktivitas tertentu, tetapi masing-masing belahan otak tetap saling mendukung proses berfikir seseorang. Jadi, kurang tepat apabila kita mengatakan bahwa seseorang tergolong “otak kanan” tidak bisa mengembangkan dan mengasah keterampilan otak kirinya. Dengan adanya pelabelan pada diri seseorang, sebenarnya sama saja dengan menurunkan produktivitas orang tersebut. Masalahnya, disadari atau tidak, hal tersebut justru membatasi kemampuan seseorang untuk mengembangkann fungsi dan kecakapan setiap belahan otak.
Untuk mengetahui apakah seseorang dominan menggunakan otak kiri atau kanan mungkin bisa diketahui dengan memperhatikan beberapa hal berkut.
Biasanya, seseorang yang dominan menggunakan OTAK KIRI akan berperilaku sebagai berikut.
-           Menyukai kata-kata, simbol, dan huruf.
-          Gemar mengikuti kegiatan-kegiatan yang merangsang kemampuan artikulatif.
-          Mengerjakan suatu pekerjaan dengan menggunakan jadwal yang teratur dan alokasi waktu yang sesuai.
-          Menyukai informasi yang bersifat faktual.
-          Dapat menganalisis atau memprediksi sesuatu yang akan terjadi.
-          Menyimapan sesuatu di tempat khusus.
-          Suka membuat perencanaan sendiri secara matang.
-          Sangat stabil dan konsisten.
Dan sesorang yang dominan menggunakan OTAK KANAN biasanya akan berperilaku sebagai berikut.
-          Lebih bisa berfikir dalam bentuk gambar (skema).
-          Lebih suka dengan segala sesuatu yang bersifat acak.
-          Lebih menyukai lingkungan belajar yang bersifat spontan.
-          Menyukai informasi yang membahas mengenai hubungan dengan beberapa hal.
-          Menyukai pendekatan yang bersifat terbuka dan baru.
-          Sangat fleksibel, bahkan terkadang sulit untuk ditebak.
-          Dapat mengikuti perencanaan yang dibuat oleh siapa saja.
-          Biasanya bertindak berdasarkan perasaan.
Lalu, bagaimana cara kita untuk menyeimbangkan keterampilan mental antara otak kiri dan otak kanan ? Sebenarnya itu tidak sulit. Sebelumnya kita perlu mengetahui “area” atau wilayah kekuatan dan kelemahan diri. Sebagai contoh, seseorang yang telah mengetahui dirinya cenderung dominan “otak kiri” dapat melatih dan mengembangkan imajinasi dan kreativitas dengan cara menbuat peta pikiran. Sementara, seseorang yang merasa cenderung “otak kanan” dapat melatih diri mengikuti secara aktif kelompok diskusi atau debat.
      Dengan kata lain, untuk dapat mencapai hasil pembelajaran yang maksimal, kedua belahan otak harus “diseimbangkan” dan dilatih secara optimal. Hal ini penting, mengingat dalam proses berfikir seseorang tidak bisa hanya “mangandalkan” satu belahan otak saja. Dengan mengetahui kecenderungan diri selama proses berfikir atau dalam mengerjakan sesuatu hal, diharapkan Anda terus berusaha untuk melatih dan mengembangkan kemampuan belahan otak lainnya.

B.   4 BAGIAN OTAK
Otak terdiri dari empat wilayah berbeda : Brainstem, Serebellum, diensefalon, dan Serebellum. Bersama-sama mereka bekerja sebagai pusat komando sentral bagi tubuh untuk bergerak, berfikir, dan bereaksi.
a.      Brainstem (Batang Otak)
Batang Otak adalah bagian bawah otak; ia menghubungkan korda tulang tulang belakang (Spinal cord) ke otak. Ia menampung beberapa area yang longgar termasuk pons dan medulla oblongata. Area penting ini mengatur perilaku otomatis dan tak sadar yang hakiki bagi kehidupan seperti bernafas dan detak jantung.
b.      Serebellum (Otak Kecil)
Bagian yang seukuran dengan bola kasti dan sangat berlipat serta melekat dibagian atas belakang batang otak. Berfungsi untuk mempertahankan keseimbangan dan meningkatkan tonus otot.

c.       Diensefalon (Diencephalon)
Diensefalon (Diencephalon) adalah wilayah otakyang mencakup thalamus, hipotalamus, kelenjar pituitary (kelenjar dibawah otak), dan struktur  otak tengah lain yang lebih kecil.
Bagian ini berlokasi pada garis tengah (midline) otak, di atas batang otak. Talamus berfungsi sebagai pemancar masuk utama dan stasiun penyortir bagi semua informasi sensori kecuali penciuman. Hipotalamus melakukan banyak fungsi vital, dan bertindak lebih menyerupai termostat, yang merasakan masukan lingkungan seperti suhu, kelembaban, kebisingan, dan stres. Pada saat yang sama, ia mensinyalkan rasa lapar, haus, stres, dsn dorongan seks. Kelenjar pituitari mengeluarkan hormon yang mengatur homeostasis, dan keinginan seksual. Itu secara langsung berhubungan dengan dan secara fungsional dikaitkan dengan hipotalamus.

d.      Serebrum (Otak Besar)
Serebrum terdiri dari empat area utama yang disebut lobus: occipital, frontal, parietal, dan temporal. Lobus occipital berlokasi di bagian tengah belakang dari otak dan terutama bertanggung jawab untuk penglihatan. Koneklah area visual dengan area bahasa, dan anda dapat melihat apa yang anda dengar dan katakan. Itu merupakan bagian dari esensi membaca—konektifitas visual—auditori yang tinggi. Lobus frontal berlokasi di area di sekeliling dahi anda dan dilibatkan dalam tindakan yang punya banyak tujuan seperti penilaian, kreativitas, pemecahan masalah, dan perencanaan. Lobus Parietal berlokasi pada puncak bagian otak belakang anda. Tugasnya mencakup pengolahan sensori yang lebih dan fungsi bahasa. Lobus temporal (kiri dan kanan) ada diatas dan disekeliling kuping anda. Mereka terutama bertanggung jawab untuk pendengaran, memori, arti, dan bahasa, walaupun ada yang tumpang tindih dalam fungsi-fungsi antara lobus-lobus. 
                                                                                                                 
C.    CARA OTAK MENYIMPAN INFORMASI

1.      Bank Ingatan
Berapa banyak informasi yang kita terima setiap hari ? Informasi yang diterima oleh manusia dapat diterima melalui dua cara, yaitu melalui AUDITORI (pendengaran) dan VISUAL (penglihatan). Dari semua informasi tersebut, berapa banyak yang mampu kita ingat ? Apakah mencapai setengahnya ? Lalu, yang setengahnya lagi kemana ? Bagaimana sesungguhnya proses informasi tersebut masuk kedalam “memori” otak seseorang ?
            Begitu banyaknya informasi yang diterima setiap hari, akan membuat otak secara terus menerus membuat pilihan, yaitu “membuang” sebagian informasi yang sudah dikategorikan lama (kadaluarsa) atau “menyimpannya” kedalam memori untuk jangka waktu yang lama. Lalu, bagaimana cara otak membuat keputusan mengenai informasi, “membuang” atau “menyimpan” ? Dan, apabila telah tersimpan dalam otak, apakah informasi tersebut dapat dipanggil atau diakses kembali ? Kalau itu bias, bagaimana caranya ?
            Sebelum informasi (materi) apa pun yang masuk ke dalm ingatan (memori) untuk jangka waktu yang lama, informasi tersebut digolongkan sebagai informasi memori jangka pendek (sementara). Informasi yang tergolong sebagai memori jangka pendek tidak akan bertahan lama, mampu bertahan sekitar 15-30 detik setelah informasi diterima oleh otak manusia. Derasnya aliran informasi yang masuk dapat berpengaruh terhadap memori jangka pendek. Hal ini disebabkan memori jangka pendek memiliki kapasitas yang sangat kecil. Agar memori jangka pendek bias “diteruskan” menjadi memori jangka panjang yang mampu bertahan beberapa menit, bahkan sampai seumur hidup manusia, informasi tersebut harus mengandung subjek pemikiran yang bermakna dan memiliki arti.
            Untuk mengakses kembali informasi yang diterima otak, tentu ada trik tersendiri.  Trik atau cara yang bisa dilakukan adalah tidak dapat “memaksa” memori mengakses informasi yang diinginkan. Pemanggilan kembali inforamasi dapat bisa dilakukan dalam kondisi tubuh yang santai, rileks, atau tidak tegang. Dalam hal ini, anda cukup member perintah kepada “bank ingatan” bahwa anda membutuhkan informasi tersebut. Apabila masih belum, anda tidak boleh memaksa atau terlalu terpaku pada informasi yang diinginkan. Untuk sementara waktu anda bisa mengalihkan perhatian dari informasi yang anda inginkan. Namun, perintah untuk “mencari”kepada bank ingatan terus dilakukan selama informasi tersebut belum bisa diakses. Dan, anda tidak perlu terkejut jika secara ajaib, informasi yang anda butuhkan muncul dengan sendirinya. Ini sudah diluar dugaan anda !
            Otak seseorang belajar dengan menggunakan not urutan prioritas yang akan mempengaruhi tingkat perhatian (atensi) dan konsentrasi dalam mempelajari sesuatu. Hal ini juga berdampak pada seberapa kuat informasi tersebut tertanam dalam memori sesorang. Otak akan menganggap penting serta menaruh perhatian dan konsentrasi terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan keselamatan diri. Selain itu, otak akan memberi prioritas terhadap informasi yang dapat membangkitkan emosi, baik emosi positif atau emosi negatif. Semakin kuat informasi tersebut membangkitkan emosi, semakin kuat pula perhatian dan konsentrasi seseoramg kepada informasi tersebut.
            Dalam proses belajar, kita dapat menerapkan suatu cara agar informasi yang kita dapat bertahan kuat. Cara yang bisa dilakukan adalah dengan memasukan unsur emosi positif kedalamnya. Misalnya, menciptakan suasana belajar yang kondusif.

2.      Memori
a.      Perkembangan Memori
Otak manusia sudah berkembang dimulai dari masa pembuahan hingga dewasa. Otak terus tumbuh,  memproses informasi, hingga menciptakan sebuah memori, bahkan beberapa bulan sebelum manusi dilahirkan kedunia. Pada bagian sebelumnya, telah disebutkan bahwa otak manusia memiliki satu triliun sel otak yang terdiri dari 100 miliar sel aktif dan 900 miliar sel otak pendukung. Sel otak (neuron) tumbuh secara cepat dan berlipat ganda pada sembilan bulan masa pertumbuhan otak. Perumbuhan sel saraf baru yang begitu cepat akan menghasilkan sekitan 4.000 lebih sel saraf baru per detiknya! Fantastis,luar biasa bukan? Har ini terjadi dari masa pertumbuhan hingga kelahiran manusia.
            Bayi yang berusia (sekitar) 6 bulan bahkan telah mampu mengembangkan memori jangka panjangnya. Seorang bayi mulai belajar dan mengingat kata-kata pada akhir tahun pertama. Salah satu proses beelajar yang dilakukan oleh bayi adalah dengan cara meniru. Anda tentu pernah mendengar bayi, adik, atau keponakan mungil mengucapkan kata “ma….ma…...” Hal tersebut bisa terjadi karena proses pembelajaran yang dilakukan oleh sang bayi. Dan, tentu saja ada seseorang yang mengajarkan (baca:memperdengarkan) kata tersebut kepadanya secara rutin. Dengan meniru, bayi akan mampu mengucapkan kata-kata yang diajarkan kepadanya serta menguasai bahasa tubuh non verbal seperti ekspresi wajah atau tubuh yang dilakukan oleh seseorang terhadapnya. Secara dramatis, terdapat perkembangan kemampuan bayi, mengingat sesuatu antara usia 7 hingga 12 bulan pertama. Penelitian menyebutkan bahwa pada saat bayi berumur 12 bulan, ia akan dengan mudah mengingat keberadaan suatu objek selama 10 detik atau lebih.
            Kemampuan seorang bayi atau anak-anak dalam mengingat dapat dilakukan dengan baik karena mereka menggunakan lebih banyak indera secara serentak dalam menyimpan pesan-pesan yang diterimanya. Informasi yang disimpan oleh bayi masih bersifar orisinil.
            Lalu, apakah dengan bertambahnya usia, seseorang akan bertambah lupa ? tentu saja itu tidak benar ! Anda mungkin pernah mendapati orang tua menjadi seorang pelupa atau “pikun”. Namun, kepikunan bisa saja terjadi pada sesorang. Sebenarnya bukan karena faktor usia orang menjadi pikun. Beberapa faktor penyebab kepikunan antara lain: sering mengonsumsi jenis obat tertentu, penyakit, gizi yang kurang baik, dan mempercayai anggapan yang beredar bahwa usia yang menua akan membuat seseorang menjadi pelupa atau pikun. Sebenarnya, seseorang yang mengalami pertambahan usia justru memiliki informasi yang jauh lebih terstruktur sehingga memungkinkan informasi-informasi yang pernah diterima otak bisa dengan mudah diakses kembali untuk dibandingkan dengan informasi yang baru mereka dapatkan. Dengan terus melatih daya ingat, seseorang yang sudah berusia senja (manula) mampu mengingat lebih baik dibandingkan dengan orang yang usianya jauh lebih muda yang tidak memperdulikan hal-hal yang telah disebutkan sebelumnya.
b.      Jenis Memori
Penelitian telah menunjukkan bahwa memori terbagi dalam beberapa jenis. Masing-masing memori memiliki mekanisme unik dalammenyimpan informasi. Hal yang patut dicatat adalah walaupun terbagi-bagi dalam beberapa jenis, setiap jenis memori terhubung satu sama lain.
Pengaktifan salah satu jenis memori akan mengaktifkan memori jenis lainnya. Hal ini memungkinkan sebuah informasi dapat disimpan di beberapa tempat penyimpanan memori yang berbeda. Berarti, apabila kita mampu menyimpan informasi tersebut dalam berbagai jenis memori, akan memudahkan untuk mengakses kembali informasi tersebut, kapanpun dibutuhkan.
1.      Memori Jangka Pendek
Memori jenis pertama sudah dibahas sebelumnya, yaitu memori jangka pendek (immediate memory). Memori ini memiliki 7 kapasitas memori (+ dua) dan berdurasi sekitar 15-30 detik. Dengan kata lain, seorang dewasa mampu mengingat 5-9 kapasitas memori selama kurang lebih 15 sampai 30 detik.
Apakah pernah terlintas di pikiran anda bahwa jumlah angka pada nomor telepon (lokal telkom) berjumlah tidak lebih dari 9 digit ? Mengapa demikian ? Angka 7 sepertinya merupakan sebuah keterbatasan biologis yang nyata pada ingatan jangka pendek seseorang. Ketika sebuah deretan angka lebih dari 7, akan sulit bagi seseorang untuk mengingat deretan angka tersebut. Sering anda mengelompokkan terlebih dahulu angka-angka tersebut menjadi beberapa kelompok agar memudahkan untuk mengingatnya.
Memori jangka pendek memang memiliki keterbatasan, tidak hanya dalam hal kapasitas memori yang dapat diingat, tetapi juga durasinya. Durasi jenis memori ini hanya berkisar 15-30 detikakan membuat memori ini hanya berfungsi sebagai tempat penampungan sementara informasi yang akan diolah. Namun, apabila Anda sering melakukan “pengulangan” dalam mengakses informasi, kemungkinan besar informasi tersebut akan masuk kedalam jenis memori lainnya, yaitu memori kerja (working memory).
Memori jangka pendek merupakan suatu proses aktif. Mengulang-ulang nomor telepon rekan sampai anda dapat mengingatnya merupakan salah satu contoh yng bisa dilakukan. Sebenarnya, Anda bisa memberikan “perlakuan” yang tepat pada jenis memori ini. Dalam hal ini, yang perlu dilakukan pada saat ingin mengingat sebuah informasi yang baru saja diterima, Anda dapat langsung mengaitkan atau mengasosiasikannya dengan hal-hal tertentu. Setelah berhasil memberikan “perlakuan” yang tepat, Anda akan dapat memanggil kembali informasi tersebut kapanpun Anda membutuhkannya. Beberapa “perlakuan” terhadap memori ini akan dibahas lebih mendalam pada bagian berikutnya.
2.      Memori Kerja

Jenis memori kedua adalah memori kerja (working memory). Memori ini dapat menyimpan informasi mulai dari beberapa menit hingga beberapa jam kemudian. Biasanya, memori kerja berfungsi mengubah informasi, tetap menjejaki perubahan dan memperbarui memori, pemanggilan kembali informasi, membuat perbandingan, dan membagi perhatian. Dari beberapa penelitian, disebutkan bahwa terdapat kolerasi besar yang cukup positif antara efisiensi memori kerja dengan kemampuan kognitif umum. Ini berarti bahwa seseorang yang memiliki memori kerja yang baik cenderung memiliki kemampuan kognitif diatas rata-rata. Kemampuan menyimpan informasi yang dilakukan oleh memori kerja memungkinkan informasi tersebut masuk kedalam memori jangka panjang. Kemampuan memori kerja dalam menyimpan informasi sangat bergantung pada usia. Semakin berumur, semakin besar kapasitas memori kerja seseorang.

3.      Memori Perantara
Memori perantara merupakan jenis memori ketiga. Dalam hal ini, informasi yang telah keluar dari memori jangka pendek dan memori kerja, kemudian masuk ketempat penampungan sementara yang disebut memori perantara. Mungkin kita menganggap bahwa apabila sebuah informasi telah diproses dan tidak dibutuhkan lagi, informasi tersebut akan hilang. Sebenarnya informasi tersebut akan ditransfer ke memori jangka panjang pada saat kita tidur.
4.      Memori Jangka Panjang
Jenis memori terakhir adalah memori jangka panjang. Memori ini adalah tidak terbatas dan berdurasi selamanya ! Anda tentu dapat membayangkan betapa hebatnya diri Anda apabila mampu menggunakan jenis memori ini secara maksimal.
Ada yang membagi memori jangka panjang menjadi memori non-deklaratif (implisit) dan memori deklaratif (eksplisit). Pendapat lainnya membagi memori jangka panjang menjadi dua macam, yaitu memori episodik dan memori semantik.
Transfer informasi dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang dapat mengalami hambatan yang disebabkan beberapa faktor. Salah satunya adalah seberapa penting informasi tersebut bagi seseorang. Dalam hal ini, salah satu bagian dari otak kita, yaitu hippocampus akan memberikan suatu tanda atau label “penting” pada informasi yang dianggap penting. Setelah itu,  hippocampus akn mentransfer informasi ini keseluruh bagian otak NEO CORTEX yang menyimpannya sebagai memori jangka panjang.
Tentu akan muncul pertanyaan, informasi apa saja yang dapat dikategorikan sebagai informasi penting. Informasi yang paling mendapatkan perhatian dan memiliki nilai penting adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan keselamatan hidup. Jenis informasi ini akan segera tersimpan didalam memori jangka panjang seseorang dan cukup sekali saja. Apakah anda ingin mengulangi pengalaman digigit anjing untuk kedua kalinya ? Tentu tidak !
Informasi lainnya yang juga dianggap penting adalah pengalaman yang mengandung muatan emosi yang kuat. Bagian otak yang berhubungan dengan segala jenis pengalaman yang mengandung muatan emosi ini adalah AMYGDALA.
c.       Beberapa Prinsip Memori
Begitu banyak informasi yang diterima oleh otak kita setiap harinya. Apabila anda ingin membuat otak menanamkan secara kuat informasi-informasi tersebut, tentu saja anda perlu mengetahui hal-hal apa saja yang disukai otak. Dengan mengetahui prinsip ini, informasi yang ingin anda simpan dapat tersimpan di dalam memori jangka panjang yang memiliki kapasitas tidak terbatas itu.
1.      Asosiasi
2.      Gambaran
3.      Lokasi
4.      Pancaindera
5.      Seksualitas
6.      Simbol
7.      Warna
8.      Imajinasi
9.      Nomor, Angka, atau Bilangan
10.  Susunan dan Urutan
11.  Bergerak
12.  Tiga Dimensi (3D)
13.  Humor atau lucu
14.  Emosi positif
15.  Tidak masuk akal
16.  Berirama






KESIMPULAN
Didalam otak manusia terdapat satu triliun sel otak, sebanyak 100 miliar sel otak tersebut adalah sel otak aktif sementara sisanya adalah sel pelindung. Setiap sel otak (Neuron) memiliki cabang-cabang. Cabang-cabang itu disebut Dendrit. Setiap cabang besar dan panjang dinamakan Akson. Akson berfungsi sebagai jalan keluar utama dalam menyebarkan informasi yang diterima Neuron.
            Sebagian besar otak manusia diisi oleh air hingga mencapai 80% dari keseluruhan volume otak, sedangkan sisanya dibagi untuk protein dan lemak. Otak manusia (dewasa) memiliki bobot 1,5 kg. otak mengonsumsi 20% dari kalori yang dibutuhkan manusia, makanya otak bekerja setiap saat, meski pemiliknya sedang tidur. Semakin keras orang berfikir, semakin banyak pula asupan kalori yang dibutuhkan.


SARAN
Penyusun menyarankan agar jurnal ini dapat dimanfaatkkan dan digunakan sebagaimana mestinya. Semoga adanya Jurnal “Dualisme Otak” ini dapat membantu proses mengajar antara Dosen dan Mahasiswa serta lebih mendalami kajian dalam jurnal ini.





DAFTAR PUSTAKA
Buzan, Tony & Barry Buzan, 2004, Memahami Peta Pikiran (The mind Map Book), Penerbit : Interaksara, Batam.
Fry, Ron, 2006, Meningkatkan Daya Ingat, Penerbit : Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Hagwood, Scoot, 2008, Rahasia Melejitkan daya Ingat Otak Hanya dalam 7 Hari, Penerbit : Think, Jogjakarta.
Harianti, Deasy, 2010, Metode Jitu Meningkatkan Daya Ingat (Memori Power), Penerbit : PT. Tangga Pustaka, Jakarta.
Jensen, Eric, 2011, Pemelajaran Berbasis-Otak, Penerbit : Indeks, jakarta Barat.
Sherwood, Lauralee, 2009, Fisiologi Manusia: Dari Sel ke Sistem Ed.6, Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta.










DAFTAR SITUS REFERENSI















 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar